Universitas
Airlangga

Fakultas
Sains dan Teknologi

Universitas
Airlangga

Fakultas
Sains dan Teknologi

FST NEWS

Hari Lingkungan Hidup, BEM FST UNAIR X EARTH HOUR SURABAYA Lakukan Aksi Herogreen

Herogreen salah satu program kerja dari departemen Sosial lingkungan divisi Lingkungan Hidup yang berada dalam naungan ormawa, BEM FST Unair. Herogreen berfokus pada aksi permasalahan lingkungan, bentuk dari kegiatan yang dilakukan melalui penghijauan. Tujuan diadakannya aksi ini untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan lingkungan.

Mahasiswa BEM FST Unair menjalin kolaborasi dengan sebuah komunitas peduli lingkungan yakni Earth Hour Surabaya. Earth Hour Surabaya merupakan organisasi yang memiliki visi membawa perubahan untuk kebaikan bumi. Kegiatan herogreen ini dihadiri oleh Duta Lingkungan Hidup, Duta Flora dan Fauna, Putra Putri Ekowisata, dan Cak Ning Surabaya yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini. 

Kegiatan dilakukan sebagai bentuk peringatan hari lingkungan hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Implementasi aksi herogreen dengan melakukan penanaman mangrove sebanyak 100 bibit dilakukan secara bersama di Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya pada hari Minggu, 9 Juni 2024.

Kerusakan lingkungan di daerah pesisir pantai tiap saat menjadi permasalahan yang makin melebar dan cukup krusial jika tidak segera ditangani. Banyak faktor yang menjadi penyebab kerusakan ekosistem perairan, salah satunya adalah faktor alam, seperti perubahan iklim, abrasi, maupun pencemaran air yang disebabkan karena ulah manusia. Peristiwa abrasi pantai terjadi ketika pasir yang ada pada daerah perairan pantai dikeruk, maka dalam jangka waktu setelah pengerukan terbentuk kubangan yang dapat memicu migrasi pasir pantai ke daerah kubangan sehingga menyebabkan erosi pantai (Ongkosongo, 2004).

Penanaman mangrove adalah langkah utama dalam mencegah abrasi pantai. Secara komprehensif peran dari mangrove memberikan banyak nilai guna bagi sekitar yang meliputi aspek ekologi, ekonomi, dan sosial. Mangrove dapat digunakan sebagai perlindungan biodiversitas, pemulihan ekosistem, sekaligus habitat dari berbagai macam jenis hewan air (Mudmainah, 2015). Salah satunya tanaman mangrove dapat melindungi daerah pesisir pantai yang rawan terkena abrasi. 

Sebelum aksi dilakukan, Bapak Pemandu Ekowisata memberikan sosialisasi untuk mengedukasi para volunteer dalam proses penanaman mangrove. Bibit dalam aksi penanaman mangrove termasuk genus Rhizophora, tanaman tersebut akan menggantikan salah satu genus hutan mangrove yaitu Avicennia saat berumur 15-20 tahun yang nantinya akan tumbang. Tahap penanaman mangrove cukup mudah dilakukan. Pertama, para volunteer bisa langsung mencari kayu yang tertancap di tanah berlumpur, kayu sebagai penanda bahwa pada area tersebut sudah terdapat lubang untuk menanam bibit mangrove. Kedua, bibit mangrove ditanam di lubang lumpur hingga tidak nampak polybagnya. Pada polybag yang menutupi bagian akar tumbuhan tidak disarankan untuk dilepas, hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan akar mangrove akan ikut tertarik sehingga tanamannya tidak berhasil tumbuh. Setelah tertanam, batang bibit diikat pada kayu tadi dengan tali rafia agar tidak mudah tumbang, tali tersebut akan dilepas jika bibit sudah dalam satu tahun penanaman. Sejumlah 100 bibit mangrove berhasil ditanam oleh kami.

“Kami sangat mengapresiasi atas kontribusi yang diberikan karena sudah mau ikut dalam kegiatan herogreen ini. Sejujurnya, aksi ini bukan hanya langkah untuk memulihkan ekosistem mangrove yang kritis, tetapi bentuk tanggung jawab kita agar tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Kami berharap, aksi yang dilakukan dalam penanaman Hutan Mangrove di Wonorejo dapat kembali berfungsi optimal dalam melindungi pesisir, biota laut, dan menjadi warisan hijau bagi generasi mendatang,” ujar penanggung jawab. 

Referensi :

Mudmainah, V. (2015). Kerentanan Ekosistem Mangrove terhadap Ancaman Gelombang Ektrim/Abrasi Di Kawasan Konservasi Pulau Dua Banten. Bioedukasi. 8(2)

Ongkosongo, Otto S. (2004). Degradasi Lingkungan Pesisir. Prosiding Hasil Workshop : Deteksi, Mitigasi dan Pencegahan Degradasi Lingkungan Pesisir dan Laut di Indonesia. IndoRepro, P2O LIPI dan P3 TISDA BPPT. ISBN 979- 98828-0-X.