Universitas
Airlangga

Fakultas
Sains dan Teknologi

Universitas
Airlangga

Fakultas
Sains dan Teknologi

FST NEWS

“Ngabdi Rek! 2024!” Aksi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan

Aksi program pengabdian masyarakat dari Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ini bernama “Ngabdi Rek! 2024!”. Aksi Ngabdi Rek! 2024 dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai dari tanggal 13 Juli – 14 September 2024. Kegiatan tersebut dilakukan di RW 3 Asem Jajar, Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Surabaya.

Bidang yang difokuskan pada pengabdian masyarakat HMTL kali ini adalah mengenai lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Program kerja selama kegiatan pengabdian masyarakat ini semuanya sangat penting, namun yang menjadi program unggulan dari Ngabdi Rek! 2024 sendiri yaitu Educare for All dan Sosialisasi & Pelatihan.

Educare for All merupakan kegiatan pembelajaran yang berfokuskan pada anak-anak. Kegiatan ini mengangkat topik tentang pendidikan, kesehatan dan lingkungan dengan harapan anak-anak yang ada di kampung binaan tersebut dapat lebih mengetahui dan mempelajari serta menerapkan materi-materi yang diberikan seperti belajar tentang baca tulis hitung, belajar tentang menjaga kebersihan diri, dan belajar tentang jenis-jenis sampah dan cara pengolahannya untuk menjaga lingkungan. Program ini mendukung pencapaian SDGs yang keempat yaitu “Pendidikan Berkualitas (Quality Education)”, dimana kita mengajarkan anak-anak tentang pelajaran-pelajaran yang belum mereka dapatkan untuk meningkatkan pengetahuan.

Sosialisasi dan Pelatihan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi dan pengetahuan baru kepada warga yang ada disana untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Kegiatan ini mengangkat 4 topik utama yaitu lingkungan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Karena setiap agendanya mengangkat topik yang berbeda, program ini mendukung pencapain SDGs yang pertama yaitu “Tanpa Kemiskinan (No Poverty)” dengan topik utama yaitu ekonomi, di kegiatan ini akan mengajarkan warga tentang umkm seperti cara membuka usaha dan cara melakukan pemasaran serta memberikan ide usaha kepada warga lewat sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan. Program ini juga mendukung pencapaian SDGs yang ketiga yaitu “Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-Being)” dengan topik utama yaitu kesehatan dengan mengajarkan warga bagaimana pentingnya makanan dengan gizi seimbang dan bagaimana menjaga kesehatan tubuh.

Dalam pemilihan target pengabdian masyarakat kali ini, pengmas HMTL melakukan survey terlebih dahulu terhadap 4 aspek yang akan dibawakan dengan melihat kualitas hidup mereka seperti kondisi ekonomi, kondisi pendidikan, akses fasilitas kesehatan dan kondisi lingkungannya. Melalui survey yang dilakukan kemudian akan dibandingkan dengan tingkat kebutuhan warga terhadap program kerja yang akan dibawakan lewat pengabdian masyarakat ini.

Proses pemilihan target ini berkaitan erat dalam pencapaian poin SDGs yang pertama yaitu “Tanpa Kemiskinan (No Poverty)” untuk mengatasi kemiskinan yang ada di kampung binaan tersebut.  Proses ini juga mendukung pencapaian poin SDGs yang ketiga yaitu “Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-Being)” untuk membantu masyarakat di kampung binaan mendapatkan informasi tentang kesehatan. Proses ini juga mendukung pencapaian poin SDGs keempat yaitu “Pendidikan Berkualitas (Quality Education)” untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak yang belum menerima pendidikan dengan layak.

Kegiatan tersebut selaras dengan materi yang telah dipelajari di FST. Sebagai mahasiswa Teknik Lingkungan kami banyak belajar tentang pencemaran, limbah dan lain sebagainya. Contoh penerapan materi dalam kegiatan yang pertama adalah pada program Sosialisasi dan Pelatihan kami mengangkat materi tentang Pembuatan Sabun Lerak dan Pembuatan Eco-enzyme. Pada kegiatan ini materi yang kami terapkan adalah tentang pencemaran dan limbah, yaitu pada pembuatan sabun lerak kita mengajarkan kepada warga bahwa bahan sabun seperti deterjen dapat menyebabkan pencemaran air dan memberikan efek yang buruk bagi setiap makhluk hidup dan lingkungan, dengan demikian warga dapat beralih ke sabun dari buah lerak yang lebih ramah lingkungan dengan memberikan mereka materi tersebut.  Pada pembuatan Eco-enzyme  kami mengajarkan kepada warga bahwa limbah pada dalam hal ini adalah sampah organik dapat digunakan kembali menjadi hal yang lebih bermanfaat. Lewat materi ini diharapkan sampah organik terutama sampah makanan yang menjadi jenis sampah yang cukup banyak keberadaannya dapat berkurang.

Contoh yang kedua yaitu pada program Educare for All dimana pada program ini mengangkat salah satu topik tentang lingkungan. Pada program ini kami menerapkan ilmu kami kepada anak-anak yang ada disana dengan mengajarkan mereka tentan jenis-jenis sampah dan cara pengolahannya. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan anak-anak yang ada disana dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengmas HMTL juga banyak berkolaborasi dengan pihak eksternal seperti dengan FKP, FKM, Denteam FKG,  FK, dan MRI Surabaya. Bentuk kerja sama yang kami lakukan dengan FKP, FKM, Denteam FKG adalah dengan menjadikan mereka sebagai pemateri dalam kegiatan seperti FKP yang memberikan materi tentang kesehatan pada kegiatan Educare for All : Pendidikan Kesehatan untuk anak-anak, FKM yang memberikan materi tentang gizi pada kegiatan Sosialisasi Gizi, dan Denteam FKG memberikan materi tentang kesehatan gigi untuk anak-anak pada kegiatan Educare for All. Bentuk kerja sama dengan FK dan MRI Surabaya adalah melakukan kegiatan cek kesehatan gratis untuk warga kampung binaan.

Untuk mengukur keberhasilan program, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan survey terhadap kondisi disana sebelum adanya kegiatan pengabdian dan mencatat semuanya untuk menjadi bahan perbandingan nantinya. Kemudian, setelah dilakukan kegiatan pengabdian dilihat dampak yang terjadi pada masyarakat seperti dampak jangka pendek seperti dampak langsung yang terjadi contohnya peningkatan pengetahuan pada masyarakat maupun dampak jangka panjang seperti peningkatan kesejahteraan setelah pengaplikasian program. Pada poin SDGs pertama yaitu “Tanpa Kemiskinan (No Poverty)” keberhasilan dapat terukur apabila masyarakat di tempat tersebut mengalami peningkatan dalam ekonomi. Keberhasilan pada poin SDGs ketiga yaitu “Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-Being)”  dapat diukur dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan pelaksanaannya. Keberhasilan poin SDGs yang keempat yaitu “Pendidikan Berkualitas (Quality Education)” dapat diukur dengan tingkat partisipasi pendidikan

Tantangan terbesar yang dihadapi selama ini adalah kurangnya minat dari warga terutama orang dewasa selama kegiatan pengabdian. Hal tersebut dikarenakan banyaknya orang tua yang lebih memilih untuk bekerja atau melakukan pekerjaan rumah tangganya maupun kegiatan lainnya. Untuk mengatasinya kami meminta tolong kepada para rt dan rw untuk menyebarkan tentang informasi kegiatan. Kami juga mengajak para warga secara langsung dari rumah ke rumah untuk menghadiri kegiatan sambil menjelaskan tentang materi dan manfaat yang didapatkan. Agar menambah minat para warga kami juga menyediakan hadiah yang memiliki korelasi dengan materi dan dapat bermanfaat bagi warga.

Harapan dan rencana pengabdian masyarakat di himpunan kedepannya untuk menjadikan SDGs sebagai kerangka utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengabdian masyarakat dengan berfokus pada keberlanjutan dan dampak jangka panjang. Dalam pelaksanaannya juga melibatkan atau berkolaborasi dengan pihak eksternal untuk memperluas jangkauan program. Himpunan juga akan fokus pada inklusi dan kesetaraan, serta mengukur dan mempublikasikan dampak dari setiap kegiatan yang dijalankan untuk meningkatkan ketertarikan mahasiswa lainnya untuk melakukan pengabdian masyarakat.