“Karena sekarang sudah banyak alat yang menggunakan teknologi Fiber Optic, ilmu ini harus dikuasai oleh Indonesia. Saya pun pelan-pelan membangun teknologi ini mulai dari skala laboratorium terlebih dahulu,”
UNAIR NEWS – Predikat dosen berprestasi se-Universitas Airlangga pada 2012 dan 2013 layak disematkan pada Mohammad Yasin. Yasin memang kerap menuliskan publikasi ilmiah di beberapa jurnal internasional. Sejak tahun 2008, setidaknya sudah 49 Jurnal yang membahas mengenai Fiber Optic sudah ia tulis di jurnal terindeks Scopus. Karena kontribusinya, baru-baru ini ia tercatat di dalam 146 Sosok Panutan Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan [menurut situs www. indonesia2045.com], ia menduduki peringkat 63.
Tidak berhenti disana, kepakaran yang ia tuangkan di banyak jurnal ilmiah mendapat penghargaan publikasi terbanyak berprestasi peringkat pertama di Universitas Airlangga pada 2015. Prestasi paling gemilang yang ditorehkan Yasin ialah penghargaan dari penerbit internasional Emerald Publisher pada kategori Highly Recommended Paper Award pada 2013. Ia menduduki peringkat kedua dari 40 artikel dari seluruh penulis di seluruh dunia, Yasin merupakan orang kedua di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Yasin mengenyam pendidikan S1 di Program Studi Fisika Universitas Airlangga pada 1985 hingga 1990. Di tahun 1996, ia melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada. Ketertarikannya pada dunia Fiber Optik muncul ketika menjalani kuliah S3 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 2006.
Pada 2007, Yasin mengembangkan aplikasi sensor pergeseran serap optic. Penelitian ini ia kembangkan dan sudah menghasilkan banyak publikasi. Yasin pun mendapatkan Hibah Kompetensi di bidang Fiber optic. Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sensor Mikro Pergeseran Dengan Menggunakan Serat Optik Bundel 1000 RF untuk Deteksi Kalsium”. Pada 2017 mendatang, Yasin akan menerima Hibah Kompetensi dari pengembangan penelitian tersebut. Yasin mengaku masih ingin mengembangkan penelitian di bidang ini. Agar aplikasi tersebut mempunyai optimalisasi kinerja yang tinggi, Yasin akan meningkatkan stabilitas sensor dan juga meningkatkan sensitifitas dengan teknik pensirnergian panjang gelombang sumber cahaya laser.
Rencananya, di masa datang, Yasin akan mengembangkan pengaplikasian Sensor Mikro pergeseran dengan Serat Optik untuk mendeteksi Ion Magnesium. Diharapkan, teknologi ini bisa digunakan tidak hanya di dunia medis, namun juga di bidang biokimia. (*)
Source: UNAIR News