Pada tanggal 27 Juli sampai 4 Agustus 2024, BEM FST Universitas Airlangga (UNAIR) telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Bina Desa FST dengan melalui serangkaian kegiatan pemberdayaan dan pelatihan. Pengmas tersebut dilaksanakan di Desa Manduro, Manggung Gajah, Mojokerto. Kegiatan yang diadakan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa melalui kegiatan belajar dan mengajar, pelatihan keterampilan dan berbagai kegiatan lainnya yang dirancang untuk membantu masyarakat desa mandiri secara ekonomi dan sosial.
Dibidang sosial dan pendidikan kami melaksanakan kegiatan FST Mengajar sebagai wadah bagi anak-anak di Desa Manduro untuk mendapatkan akses pendidikan dengan model pembelajaran demonstrasi yang mengasah keterampilan siswa. FST Mengajar dilaksanakan selama empat hari di dua sekolah yaitu SDN Manduro 2 dan MI Miftahul Ulum yang berlokasi di dusun buluresik. Kegiatan pemberdayaan lainnya adalah cek kesehatan, sesuai dengan namanya kegiatan ini memberikan manfaat yang besar salah satunya membantu masyarakat dalam mendapatkan akses pengobatan secara gratis kegiatan ini bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) KSR-PMI Universitas Airlangga.
Untuk kegiatan pelatihan, tim Bina Desa FST mengadakan kegiatan pelatihan ecobrick dan pembuatan eco enzym bagi anak-anak dan PKK di dusun buluresik dan gajahmungkur, kami memilih pelatihan ecobrick karena memiliki dampak besar bagi kebersihan lingkungan, ecobrick sendiri memanfaatkan limbah plastik diantaranya botol plastik dan bungkus makanan yang diolah menjadi kursi. Kegiatan ini membantu mengurangi limbah plastik dan mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan, untuk eco enzym sendiri berbahan dasar limbah dapur rumah tangga seperti kulit buah dan sayur yang masih layak digunakan, eco enzyme nantinya dapat digunakan sebagai pembersih rumah tangga alami yang efektif untuk membersihkan lantai, kamar mandi, dapur, dan bahkan pakaian.
Selama kurang lebih 10 hari kami juga berfokus pada sektor lingkungan yang berada pada Desa Manduro Manggung Gajah, khususnya pada dusun Buluresik dan Gajah Mungkur. Kondisi lingkungan dan sampah yang belum teratasi membuat kami berinisiatif memberikan suatu solusi untuk mengurangi penumpukkan sampah yang terjadi. Pembangunan rumah sampah menjadi salah satu langkah solutif untuk dapat mengurangi penumpukkan sampah yang terjadi. Banyaknya sampah yang menumpuk pada aliran sungai kering, menjadi latar belakang kami dalam pembuatan rumah sampah.
Dalam beberapa hari yang berlalu sembari menunggu proses pembangunan Rumah Sampah, panitia melakukan pembagian karung ke beberapa rumah warga. Karung tersebut dapat digunakan untuk tempat penampungan sampah sementara di rumah masing masing warga sebelum akhirnya dimasukkan ke Rumah Sampah. Nantinya sampah akan dipilah menjadi dua jenis, yakni sampah anorganik dan organik. Untuk sampah anorganik seperti plastik, kertas, kardus dan botol akan dikumpulkan tersendiri untuk akhirnya dipilah dan dihitung bobotnya sebelum diserahkan ke pengepul sampah.
Agenda lain dari tim panitia Bina Desa adalah mengadakan sosialisasi kepada warga setempat guna mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan demi terciptanya kelestarian lingkungan yang terjaga, selain itu pula menjadi media bagi kami selaku panitia yang membangun Rumah Sampah untuk mempromosikan program tersebut sebagai solusi mereka dalam pembuangan sampah. Sehingga tujuan kami dalam pelestarian lingkungan dapat didukung langsung oleh masyarakat setempat. Sosialisasi ini bermitra dengan Karang Taruna daerah setempat, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mojokerto. Dari program pembangunan Rumah Sampah ini, kami berharap dapat mengatasi permasalahan warga Desa Manduro terkait dengan permasalahan pengelolaan sampah dan menjadi desa yang bersih. Walaupun melalui banyak tantangan selama proses eksekusi. Namun, diharapkan kegiatan Bina Desa dapat membawa dampak positif dan kebermanfaatan bagi warga di Desa Manduro Manggung Gajah, Mojokerto. Kami juga berharap Desa Manduro nantinya dapat menjadi contoh bagi desa lainnya untuk mewujudkan desa yang bebas sampah.