Universitas
Airlangga

Fakultas
Sains dan Teknologi

Universitas
Airlangga

Fakultas
Sains dan Teknologi

FST NEWS

Menjalin Persahabatan Melalui Tari Saman: Kolaborasi Budaya dalam Program NEWTON 2025

Surabaya, 23 September 2025, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga kembali menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan partisipasi dari 24 mahasiswa Ngee Ann Polytechnic, Singapura dalam kegiatan pendidikan dan pertukaran budaya melalui Overseas Immersion Programme: Nurturing Environmental Well-being Through Opportunity and Networks (OIP: NEWTON 2025). Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 22-26 September 2025 di Surabaya ini mempunyai tujuan kuat untuk menyoroti SDGs dan mempromosikan Universitas Airlangga dan Fakultas Sains dan Teknologi di jenjang internasional. 

Acara resmi dibuka secara sederhana dan hangat oleh Prof. Mochamad Zakki Fahmi S.Si., M.Si., Ph.D selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Sains dan Teknologi dengan harapannya seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dapat bertukar ilmu, informasi, dan budaya untuk menjembatani persahabatan mahasiswa antar negara. Harapan ini kemudian diwujudkan secara nyata melalui belajar menari saman bersama students buddies. Sebagaimana kegiatan ini adalah bentuk pengaplikasian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada poin ke SDGs 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Dimana pelestarian dan pengembangan seni tari tradisional dapat membantu menjaga suatu warisan budaya lokal dimana adalah bagian penting dari komunitas yang berkelanjutan. 

Tarian Saman ditampilkan dengan meriah oleh Sikureueng, Komunitas Tari Saman Fakultas Psikologi Universitas Airlangga pada Selasa, 23 September 2025 di Student Center Kampus C Universitas Airlangga. Tari Saman adalah salah satu tarian tradisional asal suku Gayo, Aceh Tengah yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia di tahun 2011 lalu. Tarian yang penuh dengan gerakan dinamis dan tepukan tangan yang ritmis ini tak hanya indah menurut seni, tetapi diiringi nyanyian yang merupakan pesan dakwah dan nilai-nilai sosial pada masyarakat Aceh. Selain budaya, Tari Saman juga menampilkan akulturasi budaya dan agama Islam, yang menjadikan kegiatan ini semakin kaya akan makna keberagaman. 

Setelah penampilan usai, seluruh peserta dibagi menjadi 4 kelompok bersama students buddies untuk mencoba secara langsung beberapa bagian dalam Tari Saman dengan arahan dari Komunitas Saman Sikureueng. Selama kurang lebih 90 menit, 24 mahasiswa Ngee Ann Polytechnic yang berasal dari beberapa program studi yang berbeda, berhasil dengan luwes membawakan beberapa gerakan awal Tari Saman. Terdiri dari gerakan menepukkan tangan secara horizontal dan bolak-balik, menggerakan badan di posisi duduk dengan badan yang membungkuk dan setengah berdiri, menggerakan kepala seperti mengangguk dengan kekompakan yang luar biasa.

Setelah mencoba gerakan Tari Saman secara bersama-sama, beberapa partisipan asal Singapura mengungkapkan bahwa ini kali pertama mereka mempelajari tarian tradisional suatu daerah yang bahkan tidak mereka punya di negara asalnya. Tariannya yang anggun, harmonis, dengan iringan nyanyian yang menyejukkan hati, membuat mereka melupakan rasa sakit pada pergelangan kaki karena berat badan yang bertumpu pada telapak kaki. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan manis atas pengalaman baru yang berharga. Pertukaran budaya melalui Tari Saman bukan sekadar pertunjukan seni daerah, tetapi wadah persahabatan lintas budaya, pelestarian warisan budaya nusantara, dan memperkokoh nilai toleransi dan kerjasama antar bangsa di era globalisasi. 

Penulis: [Khaira Eka Sativa/AKOM]

Sumber: Dokumentasi [NEWTON/FST UNAIR]