Universitas
Airlangga

Fakultas
Sains dan Teknologi

Universitas
Airlangga

Fakultas
Sains dan Teknologi

FST NEWS

FST Unair dan PT Forsta Kalmedic Global Jalin Kerja Sama untuk Hilirisasi Riset Alat Kesehatan

Surabaya, Rabu, 12 Februari 2025 – Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) resmi menjalin kerja sama dengan PT Forsta Kalmedic Global melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), yang berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Sains dan Teknologi.

Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong hilirisasi produk riset berupa alat kesehatan, kolaborasi joint research, publikasi ilmiah bersama, program magang untuk mahasiswa, kuliah praktisi dalam bidang pendidikan, serta kegiatan pengabdian masyarakat. Sebelum sesi penandatanganan PKS, acara diawali dengan sesi pengenalan profil dari PT Forsta Kalmedic Global dan diskusi mengenai pengembangan membran dialyzer sebagai salah satu potensi inovasi dalam bidang kesehatan.

Acara ini dihadiri oleh seluruh jajaran dekanat FST Unair yaitu Prof. Dr. Miratul Khasanah, M.Si. selaku Dekan FST Unair, Dr. Eridani, M.Si. selaku Wakil Dekan I FST Unair, Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si. selaku Wakil Dekan II FST Unair, Prof. Dr. Fatmawati, M.Si. selaku Wakil Dekan III FST Unair. Selain itu turut hadir juga Bapak Yanuardi Raharjo, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku Koordinator Program Studi S2 Kimia FST Unair serta Prof. Djoko Santoso dr., Ph.D., Sp.PD.K-GH.FINASIM selaku perwakilan Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unair. Dari pihak PT Forsta Kalmedic Global, Ibu Yvone Astri Della Sijabat selaku Direktur, hadir bersama beberapa perwakilan lainnya yaitu Bapak Gigih selaku Plant Head, Bapak A. Heru Kurniawan selaku Manager HR, serta Bapak Fahmi Al Azhar dan Ika Hariyati selaku tim Research and Development (RnD).

Melalui kerja sama ini, FST Unair dan PT Forsta Kalmedic Global berkomitmen untuk memperkuat sinergi dalam penelitian dan inovasi, khususnya dalam pengembangan teknologi alat kesehatan. Dalam kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan pasar akan alat kesehatan. Dengan demikian, ketergantungan pada impor dapat berkurang, sementara produksi alat kesehatan dalam negeri dapat berkembang dengan kualitas tinggi dan daya saing yang kuat.