
Jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia yang memerlukan penanganan dialysis adalah 800 ribu orang namun yang tercatat secara resmi hanya 105 ribu orang. Hal ini disebabkan karena angka penderita jantung dan stroke yang jumlahnya lebih tinggi lagi di Indonesia sehingga dua penyakit mematikan inilah yang menjadi perhatian utama pemerintah. Namun perlu diketahui bahwa penyebab umum gagal ginjal bermula dari penyakit diabetes dan jantung yang kemudian menjadi komplikasi gagal ginjal. Sementara, angka kejadian penyakit jantung di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang ditunjukkan dari data bahwa sebanyak 3 dari 10 orang berpotensi menderita penyakit jantung. Angka yang terus meningkat ini cukup memprihatinkan, terutama di saat pandemi Covid 19 dimana penderita gagal ginjal dengan tingkat komorbid yang tinggi memiliki ancaman yang cukup serius.
Alasan inilah yang menjadi fokus utama dari PT. Forsta Kalmedic Global untuk gencar melakukan penelitian mengenai membrane dialysis dengan menjaring tenaga ahli dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengembangkan produk-produk kesehatan terkait membrane dialysis yang hingga saat ini Indonesia masih bergantung pada produk impor.


PT. Forsta Kalmedic Global ini merupakan anak perusahaan Kalbe Farma yang bergerak di bidang produksi alat kesehatan dengan 10 sertifikasi dan lisensi. Pada Rabu (12/02/2025), Yvone Astri Della Sijabat selaku Direktur PT. Forsta Kalmedic Global dan beberapa perwakilannya mengunjungi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga dalam kegiatan Forsta University Roadshow. Tujuan roadshow ini adalah untuk melakukan kolaborasi riset dalam rangka hilirisasi produk riset berupa alat kesehatan, pengenalan kolaborasi joint research dan publikasi bersama yang nantinya bisa menghasilkan data-data yang dibutuhkan untuk dikembangkan menjadi produk yang bermanfaat. Produk-produk ini nantinya bisa menjawab kebutuhan pasar akan alat kesehatan sehingga di masa mendatang, Indonesia tidak lagi bergantung pada impor alat kesehatan dari luar negeri melainkan bisa menghasilkan sendiri alat kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.