Surabaya, 31 Desember 2024 – Dalam upaya meningkatkan deteksi dini stunting, Dinas Kesehatan Jawa Timur menjalin kerjasama dengan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga. Kerjasama ini difokuskan pada pemanfaatan hasil penelitian Prof. Dr. Nur Chamidah, M.Si. dan tim mengenai pengembangan alat deteksi dini stunting berbasis teknologi informasi.
Pertemuan antara kedua pihak berlangsung pada Selasa, 31 Desember 2024, dihadiri oleh delegasi dari Dinas Kesehatan Jawa Timur yang terdiri dari empat staf yang diantaranya adalah dr. Waritsah Sukarjiyah selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Cicik Swi Antika, S.K.M., M.Kes. selaku Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, serta Bambang Haryono, S.T.P. dan Havid Efendi, S.K.M. selaku Analis Kesehatan. Sementara dari FST Unair dihadiri oleh Prof. Dr. Fatmawati, M.Si. selaku Wakil Dekan III FST Unair, Prof. Dr. Nur Chamidah, M.Si., selaku Koordinator Program Studi S2 Matematika, Dr. Ardi Kurniawan, M.Si., dan Dr. Marisa Rifada, M.Si. selaku perwakilan dosen Program Studi Statistika, serta Badrus Zaman, S.Kom., M.Cs. selaku perwakilan dosen Program Studi Sistem Informasi.
Dalam pertemuan ini, Dinas Kesehatan Jawa Timur menunjukkan minat yang besar terhadap kajian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Nur Chamidah, M.Si.. Penelitian tersebut menghasilkan rancangan grafik standar pertumbuhan balita berbasis data lokal Jawa Timur, yang dinilai lebih relevan untuk mendeteksi status gizi anak di wilayah ini. Selain itu, hasil penelitian tersebut juga diwujudkan dalam bentuk aplikasi teknologi informasi yang dinamakan Program OSS-R-Shiny, sebuah platform berbasis Android dan web.
Aplikasi ini menawarkan dua opsi penentuan status gizi balita, yaitu berdasarkan standar WHO dan grafik standar lokal Jawa Timur. Inovasi ini memungkinkan masyarakat, khususnya tenaga kesehatan, untuk menentukan status gizi balita secara lebih akurat dan kontekstual.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan aplikasi tersebut dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara lebih luas, sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan angka stunting di Jawa Timur.