Sejarah Singkat Universitas Airlangga
Universitas Airlangga berasal dari nama Airlangga, seorang raja tersohor yang memerintah belahan timur Nusantara pada tahun 1019-1042. Simbol Universitas Airlangga adalah burung Garuda tunggangan Wisnu yang membawa guci berisikan air “Amrta” yakni air kehidupan abadi. Simbol ini melambangkan Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu yang senantiasa kekal
Bendera Universitas Airlangga berwarna kuning dan biru. Warna kuning melambangkan keagungan, biru melambangkan ksatria dan jiwa yang mendalam. Warna-warna itu diambil dari warna selubung yang menutupi patung Wisnu pada upacara pendirian Universitas Airlangga oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada tanggal 10 Nopember 1954.
Pada tahun 1948 Universitas Airlangga merupakan cabang dari Universitas Indonesia yang memiliki 2 fakultas, yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi. Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan yang ke-9, melalui Peraturan Pemerintah No. 57/1954, Universitas Airlangga resmi berdiri dengan memiliki 5 Fakultas, yaitu :
o Fakultas Kedokteran;
o Fakultas Kedokteran Gigi;
o Fakultas Hukum;
o Fakultas Sastra yang berada di Denpasar, Bali;
o Fakultas Ilmu Pendidikan di Malang
Fakultas Kedokteran, merupakan Fakultas tertua di lingkungan Universitas Airlangga. Sebelum Unair resmi didirikan, pada tanggal 9 dan 11 Oktober 1847, disampaikan usul kepada Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa yang berbakat menjadi ahli-ahli praktek kesehatan. Pada tanggal 2 Januari 1849, melalui Keputusan Pemerintah No. 22, didirikan NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sebagai tempat pendidikan dokter di Surabaya. Sejak tahun 1913, pendidikan dokter di Surabaya berlangsung di Jl. Kedungdoro 38 Surabaya. Pada tahun 1923 gedung NIAS dipindah dari Jl. Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair di Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo Surabaya.
Untuk Fakultas Kedokteran Gigi, riwayatnya dimulai sejak Dr. Lonkhuizen, Kepala Dinas Kesehatan pada masa itu, yang mengajukan usulan atas idenya untuk mendirikan Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya yang dirintis sejak bulan Juli 1928 hingga 1945. Ia mendapat persetujuan dari Dr. R.J.F. Van Zaben, Direktur NIAS. Berikutnya, sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama STOVIT (School Tot Opleiding Van Indische Tandarsten). Kala itu, STOVIT berhasil mengumpulkan 21 orang siswa. Dalam perjalanannya, STOVIT berganti nama menjadi Ika Daigaku Shika dengan Dr. Takeda sebagai Direktur pertamanya, menjabat antara tahun 1942-1945.
Dua tahun kemudian, pemerintah Belanda mengambil alih dan kemudian mengganti namanya menjadi Tandheekunding Institute. Pada tahun 1948 sekolah ini berubah status menjadi Universitier Tandheelkunding Instituut (UTI). Di bawah otoritas Republik Indonesia Serikat (RIS), UTI kembali berganti nama menjadi LKIG (Institute of Dentistry) selama 4 tahun masa studi, di bawah pimpinan Prof. M. Knap dan Prof. M.Soetojo. Pada akhirnya, pada tahun 1954, LKIG secara resmi bernama Fakultas Kedokteran Gigi dan bergabung menjadi satu dengan Universitas Airlangga.
Sementara Fakultas Hukum, pada mulanya bernama Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Surabaya (STIH Surabaya), suatu cabang dari Fakultas Hukum, Ekonomi dan Sosial Politik Universitas Gadjah Mada di Jogjakarta. Pada tahun 1954, secara resmi tergabung bersama Universitas Airlangga menjadi Fakultas Hukum.
Berbekal semangat yang digalang oleh alumnus Nederlandsche Economische Hogeschool Rotterdam (NEH Rotterdam), maka pada tanggal 1 Januari 1954 didirikan Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Surabaya.
Sejak tahun 1961, Fakultas Ekonomi menjadi bagian dari Universitas Airlangga. Sementara itu, dua fakultas lainnya yang berpusat di Malang dan Bali bergabung dengan Universitas lain, yaitu Fakultas Sastra di Denpasar (1962) dan Fakultas Ilmu Pendidikan di Malang (1963).
Dalam perjalanannya, Universitas Airlangga terus melengkapi diri seiring dengan kelahiran beberapa fakultas baru. Beberapa fakultas yang didirikan kemudian adalah:
o Fakultas Farmasi (1964);
o Fakultas Kedokteran Hewan (1972);
o Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1977);
o Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1982)berubah menjadi Fakultas Saint dan Teknologi(2008);
o Fakultas Pasca Sarjana (1982), yang berubah menjadi Program Pascasarjana tahun (1991);
o Fakultas Kesehatan Masyrakat (1993);
o Fakultas Psikologi (1993);
o Fakultas Sastra (1998)berubah menjadi Fakultas Ilmu Budaya(2007);
o Fakultas Ilmu Keperawatan (2008);
o Fakultas Perikanan dan Kelautan (2008)
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor : 30 tahun 2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai Badan Hukum Milik Negara, maka secara resmi Universitas Airlangga telah berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN).
Saat ini, Universitas Airlangga tengah mengemban amanah Presiden Republik Indonesia untuk terus menjadi center of excellent. Dalam kuliah umum yang disampaikan pada tanggal 4 September 2007, Universitas Airlangga diharap mampu mengangkat statusnya dalam world class universities. Dua bulan kemudian, Universitas Airlangga menjawabnya dengan keberhasilan menembus kisaran 500 world top universities versi THES – QS World University Rankings di tahun 2007 (Publikasi Berdasarkan Perolehan Skor).
Sejarah fst-UNAIR
Proses lahirnya Fakultas Sains dan Teknolgi (fst) Universitas Airlangga diawali melalui pengembangan Lembaga Ilmu Dasar MIPA (Basic Natural Science/BNS) di Fakultas Kedokteran. Lembaga ini merupakan salah satu lembaga yang dikembangkan sesuai rencana induk pengembangan Universitas Airlangga tahun 1970-1979. Selanjutnya dari pengembangan lembaga ini, dengan didukung ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) serta peralatan yang memadai, lahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga.
Fakultas MIPA Universitas Airlangga berdiri secara resmi melalui Surat
Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor: 6400/PT.03.9/T/1982 tanggal 1 Juli 1982, yang kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor: 56/1982 tanggal 7 September 1982 tentang Struktur Organisasi Universitas Airlangga. Pendirian program studi di Fakultas MIPA Unair diresmikan melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0556/D/1982 (Lampiran 1), yakni prodi S-1 Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika. Semua prodi tersebut telah terakreditasi dari BAN PT melalui surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk program studi Fisika Nomor : 3920/Ak-I-III- 022/UABFGA/VIII/2000, Kimia Nomor: 00345/AK-2-III-018/UABKHM/ 2000, Matematika Nomor: 03343/Ak-2-III-016/UABQMT/VIU/2000, dan Biologi Nomor: 0015/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000 (Lampiran 2).
Pada tahun akademik 1985/1986 hingga 1990/1991, Fakultas MIPA Unair bersama 8 FMIPA PTN yang lain ditugasi menyelenggarakan pendidikan D-3 kependidikan MIPA, yakni berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Dikbud Nomor: 68/DIKTI/Kep/1987. Pada tahun akademik 1999/2000 dibuka program diploma (D-1 dan D-3) Sistem Informasi di bawah jurusan Matematika dan pada tahun akademik 2002/2003 dibuka program diploma D-3 Otomasi Sistem Instrumentasi di bawah urusan Fisika, ketiga program diploma tersebut diresmikan berdasar izin
penyelenggaraan berdasar surat Dirjen Dikti No. 1325/D/T/2002 tanggal 5 juli 2002.
SESUAI SK REKTOR NOMOR : 3294/J03/OT/2008
Tanggal 10 April 2008
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
berubahah nama menjadi
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI (FST)