
Surabaya — Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga (UNAIR) menjalin kolaborasi strategis dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dalam kegiatan Indonesia-Malaysia Programme for Academic, Culture, and Transformation (IMPACT 2025) yang berlangsung pada 26–27 November 2025. Program ini dirancang untuk memperluas dampak edukasi, memperkenalkan budaya akademik internasional, serta meningkatkan minat generasi muda terhadap sains dan teknologi khususnya pada matematika melalui pendekatan yang interaktif. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya mendukung SDG 17 tentang penguatan kemitraan internasional dalam bidang pendidikan dan penelitian.
Kegiatan dimulai pada 26 November 2025 di SMA Al Hikmah Surabaya, di mana tim UNAIR dan UTM menyelenggarakan sesi interaktif berbasis educational games. Aktivitas ini bertujuan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif melalui permainan yang dikemas secara menyenangkan. Pendekatan pembelajaran yang inovatif ini sejalan dengan SDG 4 mengenai Pendidikan Berkualitas, terutama dalam memberikan akses pengalaman belajar yang lebih menarik dan relevan bagi siswa. Para siswa terlihat antusias mengikuti setiap sesi, terutama saat permainan yang menggabungkan konsep matematika dengan pemecahan masalah nyata.

Bagi para siswa, kegiatan ini menjadi pengalaman yang berbeda dari pembelajaran di kelas. Mereka mengaku merasa lebih mudah memahami konsep matematika karena disampaikan melalui permainan yang menantang namun tetap menyenangkan. Beberapa siswa bahkan antusias menceritakan bagaimana mereka berhasil memecahkan soal-soal logika dalam tim, sehingga suasana kompetitif tetapi tetap suportif pun terbentuk. Kegiatan semacam ini turut mendorong pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang menjadi fondasi penting bagi inovasi sebagaimana tercantum dalam SDG 9.
Program berlanjut pada 27 November 2025 di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR, Kampus C. Rangkaian kegiatan dibuka dengan campus tour yang mengajak peserta dari UTM untuk mengenal fasilitas akademik UNAIR, mulai dari Fakultas Sains dan Teknologi, gedung rektorat, kantin, hingga pusat aktivitas mahasiswa. Suasana keakraban yang tampak selama sesi Campus Tour tersebut, menjadi wadah pertukaran pengalaman antara mahasiswa kedua universitas.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sharing session “Beyond The Classroom” yang menghadirkan narasumber CEO Maspokat sekaligus Komisaris PT. Angsar Inspira Digital, Difandi Wahyu Hibatur Rahman, alumni Matematika angkatan 2018. Dalam sesi tersebut, ia menekankan pentingnya ilmu matematika serta pengetahuan yang diperolehnya selama kuliah dalam menunjang keberhasilan usahanya. Cerita perjalanan karier dan wirausaha ini turut menunjukkan kontribusi kegiatan terhadap SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, khususnya dalam mendorong semangat kewirausahaan bagi generasi muda. Peserta mendapat kesempatan berdiskusi langsung mengenai peluang riset serta tren teknologi masa depan.
Setelah sesi sharing alumni oleh Difandi, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi berbagi akademik dari salah satu mahasiswa Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang memaparkan secara singkat final project yang tengah ia kerjakan. Pemaparan tersebut membuka ruang diskusi interaktif antara mahasiswa UTM dan mahasiswa UNAIR, khususnya terkait tantangan penelitian serta perbedaan sistem akademik di masing-masing universitas. Diskusi ini menjadi wadah pertukaran wawasan dan pengalaman riset lintas negara yang memperkaya perspektif peserta.
Rangkaian hari kedua ditutup dengan sesi games yang dipandu oleh tim UTM, disertai pembagian insight mengenai kultur akademik, teknologi pembelajaran, serta pengalaman mahasiswa di Malaysia. Pertukaran wawasan ini menjadi poin penting dalam mempererat hubungan akademik antara UNAIR dan UTM.
Melalui kegiatan ini, Departemen Matematika UNAIR berharap kolaborasi internasional seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi siswa, mahasiswa, serta masyarakat luas. Program dua hari tersebut tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun jejaring pendidikan regional yang lebih kuat.