Tingkatkan Sitasi, FST UNAIR Fasilitasi Workshop Penulisan Artikel Sains Populer

Date

Surabaya — Selasa (9/7/2019), Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST UNAIR) menyelenggarakan workshop penulisan artikel sains populer untuk meningkatkan jumlah sitasi. Dalam acara yang diadakan di Ruang Sidang FST UNAIR, 74 dosen FST UNAIR dilatih untuk mengubah artikel ilmiah menjadi tulisan populer yang bisa dipahami semua orang.

Materi workshop disampaikan oleh dua orang pemateri, yaitu Dr. Imron Mawardi, S.P., M.Si., Sekretaris Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR, dan Agus Muttaqin, Redaktur Opini Jawa Pos. Materi pertama mengenai teknik dasar penulisan artikel sains populer diberikan oleh Dr. Imron. Sementara sesi kedua diisi oleh Agus, yang memberikan materi tentang penulisan opini dan tips agar tulisan tersebut dapat dimuat dalam media massa.

Pemberian cinderamata oleh Dekan FST UNAIR untuk Agus Mutaqqin, Redaktur Opini Jawa Pos.

Artikel ilmiah yang diringkas dan ditulis ulang menjadi tulisan sains populer dapat menambah jumlah pembaca karena bahasanya yang lebih ringan dan mudah dipahami. Maka dari itu, penulisan artikel sains populer diharapkan dapat meningkatkan jumlah sitasi artikel ilmiah yang ditulis oleh dosen FST UNAIR.

Dalam sambutannya, Dr. Suko Widodo Drs., M.Si., ketua PIH UNAIR mengatakan, “Sekarang ini susah nyari pembaca. Indonesia urutan pembacanya ke-60 dari 61 negara.” Ia menganggap bahwa mengubah artikel ilmiah menjadi tulisan populer merupakan langkah yang baik untuk menambah jumlah pembaca. Tulisan sains populer ini diharapkan tidak hanya diunggah di web FST UNAIR atau UNAIR News saja, tetapi juga dalam media massa seperti Jawa Pos.

Agus menyatakan bahwa tulisan populer ini termasuk dalam kategori opini. Ia juga mengatakan para dosen FST UNAIR memiliki kesempatan besar untuk menerbitkan tulisannya di kolom opini Jawa Pos karena mereka merupakan pakar dalam bidang masing-masing. Tantangannya adalah mengaitkan isi tulisan dengan peristiwa yang baru-baru terjadi. “Apa yang menjadi isu, itulah yang harusnya diperhatikan oleh pengirim artikel opini,” tandas Redaktur Opini Jawa Pos.

Penulis: Dida S. N. Hilman

More
articles

id_IDIndonesian