UNAIR NEWS – Industri 4.0 merupakan peradaban dunia berbasis internet dengan beragam pengetahuan tentang pemrograman. Untuk pertama kalinya Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan workshop mengenal big data analysis bagi pemula pekan lalu pada Senin (15/4/2019) di Aula Parlinah, Perpustakaan Kampus B UNAIR. Workshop tersebut bertajuk data analysis dengan mempelajari bahasa pemrograman Phyton yang dikhususkan untuk pemula.
Humas PPKK UNAIR, Ratna mengatakan, data analysis sangat dibutuhkan hampir di setiap perusahaan. Penting bagi mahasiswa mempelajari data analysis untuk digunakan dalam dunia kerja di era industri 4.0. Peserta workshop terdiri dari mahasiswa UNAIR, alumni, dan dosen yang diwajibkan untuk membawa dan menggunakan laptop dalam mempraktikkan bahasa pemograman tersebut.
“Phyton adalah bahasa pemograman yang paling banyak dipakai pengguna data saintis. Dengan pelatihan Phyton ini menjelaskan cara menganalisis data dalam jumlah besar,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Abdullah Aufa Fuad, S.Si., M.Sc yang merupakan seorang CEO dan Co-Founder Speaktograph sekaligus peneliti Speaktograph data laboratorium. Perlu diketahui, Abdullah merupakan alumni Prodi Fisika Universitas Airlangga dan alumni Magister Nano Science di University of Lyon, Prancis.
Abdullah mengenyam pendidikan Strata satu jurusan fisika dengan peminatan fisika teori komputasi yang mengajarkan bahasa pemograman phyton melewati Jupyther. Uniknya, pada kegiatan tersebut Abdullah menjelaskan Phyton dengan mencontohkan kasus kapal titanic. Dengan kasus tersebut, Abdullah mengajarkan cara membuat program melalui grafik keselamatan titanic yang dapat didistribusikan tarifnya sebagai fungsi, class, gender, dan keselamatan.
“Di kehidupan sehari-hari, untuk anak science untuk mengkomunikasikan 2 alat. Pada anak non science, Phyton dapat digunakan sebagai design website untuk membuat dashboard yang digunakan sebagai alat kasir, membuat keputasan dan untuk data center. Selain itu, juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yakni belanja harga pasar,” tambahnya.
Sementara itu Abdullah mengungkapkan bahwa seorang pengguna data scientest sangat dibutuhkan di Indonesia. Perlu diketahui, phyton merupakan bahasa pemrograman paling dasar yang harus dikuasai. Penggunaan data di pemerintah kota Surabaya berada pada 2000 titik cctv. Kesadaran tersebut menyebabkan menjamurnya pelatihan yang disediakan oleh pemerintah dan swasta. (*)
Penulis : Alicia Juanita
Editor : Khefti Al Mawalia
Sumber: UNAIR News
{:}{:en}UNAIR NEWS – Industry 4.0 is an internet-based world civilization with a variety of knowledge about programming. For the first time, Career and Entrepreneurship Development Center (PPKK) Universitas Airlangga held a workshop on big data analysis for beginners last week on Monday, April 15 at Parlinah Hall, Campus B Library, UNAIR. The workshop was related to data analysis by learning Python programming language specifically for beginners.
Public Relations of PPKK UNAIR, Ratna said data analysis is needed in almost every company. It is important for students to learn data analysis to use in industrial era 4.0. The workshop participants consisted of UNAIR students, alumni, and lecturers who were required to carry and use laptop in practicing programming language.
“Python is a programming language that is most widely used by scientific data users. It will analyze large amounts of data.” she said.
In addition, there was Abdullah Aufa Fuad, S.Si., M.Sc a Speaktograph CEO and Co-Founder and laboratory researcher Speaktograph data. It should be noted, Abdullah is an alumnus of Physics Study Program, Universitas Airlangga and an alumnus of Nano Science, University of Lyon, France.
Abdullah received a Bachelor’s degree in Physics from Universitas Airlangga with a specialization in computational theoretical physics about python programming language through Jupyther. Moreover, he explained Python by giving an example of titanic ship. Through this case, Abdullah create programs through Titanic safety charts that can be distributed as a function, class, gender and safety.
“In everyday life, for science student to communicate 2 devices and for non-science student, Python can be used as a website design to create a dashboard that is used as a cashier tool, making decisions for data center. Besides that, it can also be used in everyday life, namely shopping at market prices, “he added.
Meanwhile Abdullah revealed that data user scientists are needed in Indonesia. Please take note, Python is the most basic programming language that must be mastered. Data usage in Surabaya city government are on 2000 CCTV points. This awareness led to the proliferation of training provided by the government and the private sector. (*)
Author: Alicia Juanita
Editor: Khefti Al Mawalia
Source: UNAIR News
{:}