{:id} Kampus C – Warta Unair Universitas Airlangga dan Universiti Kebangsaan Malaysia menandatangani perjanjian kerjasama pendidikan dalam sebuah MoU pada tanggal 15 Oktober 2009. Sebenarnya kerjasama pendidikan yang dilakukan Unair dan UKM ini bukan sesuatu hal yang baru. Hubungan persahabatan antara kedua universitas ini sudah terjalin cukup lama. Sejumlah fakultas di masing-masing universitas pun sudah sering melakukan kerjasama pendidikan baik berupa joint research maupun pengiriman dosen. “Namun ibaratnya menaksir gadis, hari inilah akad nikahnya. Kemarin kita sudah sering ke Unair, dan begitu sebaliknya. Pendekatan dan kerjasama sudah kita lakukan meski sifatnya membawa nama fakultas. Dan hari inilah kita resmikan kerjasama tersebut dalam sebuah MoU,” jelas Prof.Datuk Muhammad Abdul Razak, Deputy Vice Chancellor UKM selaku ketua rombongan.
Di Unair, memang ada kebijakan bahwa masing-masing fakultas punya hak untuk melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri. Namun jika kerjasama itu sudah dilakukan oleh beberapa fakultas di Unair dengan salah satu perguruan tinggi luar negeri maka harus dibentuk payung hukumnya dalam sebuah MoU. “Setiap fakultas bisa melakukan kerjasama sendiri, biasanya estela dibuat sebuah memorandum of agreement. Namun karena kerjasama yang dilakukan dengan UKM ini sudah dilakukan oleh sejumlah fakultas di Unair maka harus dibuat MoU nya,”ungkap Wakil Rektor III Unair, Prof.Soetjipto, dr.,MS, Ph.D.
Ibarat sebuah akad nikah, penandatanganan MoU ini pun dihadiri oleh para saksi yang terdiri dari dekan sejumlah fakultas dan perwakilan lembaga di Unair. Dari pihak Malaysia pun, Minister Counsellor (education) pada Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, Dr.Junaidi Abu Bakar pun turut hadir menyaksikan penandatangan MoU tersebut.
Menurut Prof. Datuk Muhammad Abdul Razak, penandatanganan MoU ini adalah kemajuan besar bagi hubungan kerjasama pendidikan yang dijalin dengan Unair dalam beberapa waktu terakhir. Sebelum menandatangani MoU ini, UKM sudah melakukan banyak kerjasama dengan Unair, diantaranya kerjasama penelitian bidang ilmu kedokteran THT yang dilakukan oleh FK Unair dan FK UKM. Dengan adanya penandatangan MoU ini, Prof. Abdul Razak berharap kerjasama pendidikan yang bisa dilakukan lebih luas.
Menariknya, dalam diskusi terkait program-program pendidikan, UKM ternyata tertarik dengan program double degree yang dimiliki oleh Fakultas Sains dan Teknologi. FST memang memiliki double degree biochemistry dan biotechnology yang merupakan program kerjasama dengan Universitas Groningen Belanda. “Nanti kita bisa tindak lanjuti hal tersebut. Program double degree ini bisa kita bentuk dalam sebuah kerjasama tripartite antara Indonesia, Belanda dan Malaysia. Ini adalah sebuah hal yang menarik,” ujar Drs.Salamun, M.Kes, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
Selain dengan fst, UKM juga tertarik untuk mengadakan joint research dengan Fakultas Hukum. Prof. Togar Simamora dari Fakultas Hukum Unair mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Fakultas Undang-Undang UKM untuk mengadakan penelitian gabungan dalam bidang medical law. “Memang benar sistem hukum Indonesia tidak sama dengan Malaysia, namun kita pada dasarnya satu rumpun yang memiliki kesamaan budaya. Ini yang akan coba kita dalami dan mencari hal-hal positif yang bisa kita aplikasikan dalam sistem hukum kita,” ungkap Prof. Sogar. Pasca penandatanganan MoU ini, UKM juga akan menggandeng sejumlah fakultas lain, seperti halnya FISIP, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Perikanan dan Kelautan serta beberapa fakultas lainnya.{:}{:en} Campus C – Warta Unair | Universitas Airlangga and Universiti Kebangsaan Malaysia signed a cooperation agreement on an MoU on 15 October 2009. Actually, the educational cooperation between Unair and UKM is not something new. The friendship between the two universities have been threaded for quite a while. A number of faculties in each university have frequently made educational cooperation, both as a joint research and lecturer consignment. “However, just like crushing on a girl, today is the wedding ceremony. In the past, we have often gone to Unair, and vice versa. We have done the approach and cooperation although these bore the name of the faculties. And today we made the cooperation official in an MoU,” explained Prof. Datuk Muhammad Abdul Razak, Deputy Vice Chancellor UKM as the head of the party.
In Unair, there is a policy that each faculty has a right to make a cooperation with international higher education institutes, but if the cooperation has been done by several faculties in Unair, then a legal protection must be made in the form of an MoU. “Every faculty can make its own cooperation. Usually, after that the memorandum of agreement is made. However, since cooperation with UKM has been done by several faculties in Unair, MoU has to be made,” revealed Vice Dean III of Unair, Prof.Soetjipto, dr.,MS, Ph.D.
Like a wedding ceremony, the signing of this MoU was attended by witnesses that consisted of deans of several faculties and representatives of institutions in Unair. From UKM’s party, the Minister Counsellor (Education) of the Embassy of Malaysia in Indonesia, Dr. Junaidi Abu Bakar was also present to witness the signing of the MoU.
According to Prof. Datuk Muhammad Abdul Razak, the MoU signing is a big development for the education cooperation woven by Universitas Airlangga recently. Before signing the MoU, UKM has done many cooperations with Unair, such as cooperation in ear, nose, and throat disease research that was done by the Faculty of Medicine of Unair and UKM. With the MoU signing, Prof. Abdul Razak expects this education cooperation can be done in a wider area.
Interestingly, in a discussion on education programs, UKM was apparently interested in the double degree program possessed by Faculty of Science and Technology. FST does have double degree programs of biochemistry and biotechnology that is a cooperation program with the University of Groningen, Netherlands. “We can follow this up later. We can form this double degree program in a tripartite cooperation between Indonesia, Netherlands, and Malaysia. It is interesting,” said Drs.Salamun, M.Kes, the Dean of Faculty of Science and Technology.
Besides FST, UKM was also interested in having a joint research with the Faculty of Law. Prof. Togar Simamora from Faculty of Law, Unair said that his party will cooperate with the Faculty of Law, UKM to hold a joint research in medical law. “Indeed, Indonesia’s legal system is different from Malaysia’s, but fundamentally, we are one family of the same culture. We will dig deep on this and look for positive things that we can apply to our legal system,” explained Prof. Sogar. After the MoU signing, UKM will also held other faculties’ hand, such as Faculty of Social and Political Science, Faculty of Psychology, and Faculty of Fisheries and Marine, as well as several other faculties.{:}