Berbagai upaya dilakukan oleh Kemdikbudristek untuk memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka); salah satu fasilitas tersebut adalah melalui Program Riset Keilmuan dengan fokus Riset Desa. Kegiatan ini didanai oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) melalui seleksi proposal yang diajukan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan ketua Prof. Dr. Yosephine Sri Wulan Manuhara dan anggota Dr. Anjar Tri Wibowo dan Drs. Djarot Sugiarso, M.S. (Kontrak No. 004/E4.1/AK.04.RA/2021). Judul kegiatan penelitian tersebut adalah Produksi Buah Melon Melalui Teknik Hidroponik Sistem Drip Irrigation dan Nutrient Film Technique: Upaya Memberdayakan Pemuda di Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi.
Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa dapat melakukan penelitian tugas akhir di daerah asalnya mengingat pada masa pandemic Covid 19 kegiatan di laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga terbatas; sekaligus memanfaatkan hasil belajarnya dalam mengembangkan teknologi tepat guna untuk menghasilkan produk pertanian yang ramah lingkungan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2022; diawali dengan pembuatan green house, penyemaian bibit tanaman melon, pembuatan instalasi hidroponik drip irrigation system (DIS) dan nutrient film technique (NFT), penyiapan berbagai jenis media tanam (sekam, campuran sekam dan kompos, kompos) yang digunakan untuk instalasi hidroponik DIS, pemindahan bibit tanaman melon ke dalam instalasi hidroponik DIS dan NFT, pemeliharaan tanaman melon selama kurang lebih 70 hari setelah pindah tanam, pengamatan pertumbuhan tanaman, penyerbukan, analisis sampel daun dan buah (kadar klorofil, kadar nitrogen, kadar mineral) dan analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman melon pada hidroponik sistem DIS lebih baik dibanding sistem NFT. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan pertumbuhan selama empat minggu setelah pindah tanam untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun dan diameter batang. Hasil pengamatan pada penggunaan media tanam yang berbeda pada sistem DIS, penggunaan media tanam kompos menunjukkan pertumbuhan yang paling baik untuk parameter jumlah daun dan diameter batang, sedangkan pada media tanam campuran sekam dan kompos menunjukkan pertumbuhan paling baik untuk parameter lebar daun dan tinggi tanaman. Kadar klorofil daun tertinggi dijumpai pada tanaman melon yang dibudidayakan pada sistem NFT. Berat buah tertinggi diperoleh pada penggunaan kompos sebagai media tanam, namun kadar gula total dan kadar nitrogen buah tidak berbeda nyata pada semua perlakuan; demikian juga untuk kadar nitrogen pada daun. Dari hasil analisis data tersebut diperoleh kesimpulan untuk budidaya tanaman melon secara hidroponik penggunaan sistem DIS lebih baik dibandingkan sistem NFT, sedangkan media tanam yang terbaik adalah kompos.
Melalui kegiatan MBKM ini mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga dapat menyelesaikan penelitian skripsinya tepat waktu dan mendapat pengalaman penelitian yang selanjutnya dapat dikembangkan untuk berwirausaha produksi buah melon dengan memanfaatkan green house yang telah dibangun di desanya. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat diintegrasikan dalam rencana pembelajaran mata kuliah Fisiologi Tumbuhan untuk mahasiswa Biologi semester tiga.
Foto-foto kegiatan Riset Desa yang melibatkan mahasiswa MBKM Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.