UNAIR NEWS – Amputasi adalah kegiatan pembedahan, memotong, dan mengangkut anggota tubuh yang meliputi tungkai dan atau lengan. Beberapa keadaan dapat menempatkan manusia dalam resiko dilakukannya amputasi, seperti kecelakaan yang mengakibatan cedera parah dan beberapa penyakit yang mampu merusak bagian-bagian tubuh.

Bagi sebagian besar pasien amputasi, hidup dengan keterbatasan seperti itu dapat menimbulkan terguncangnya mental, karena ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas normal layaknya manusia dengan anggota tubuh lengkap. Karena itu, beberapa peneliti telah mengembangkan suatu protesa untuk menggantikan anggota gerak tubuh yang hilang akibat amputasi.

Telah banyak peneliti luar negeri yang berhasil mengembangkan suatu protesa tangan bionik dan mampu bekerja menggantikan fungsi tangan manusia. Protesa itu selain memiliki struktur anatomi layaknya tangan manusia normal, juga memiliki fungsi fisiologi tangan pada umumnya, seperti melakukan aktivitas membuka dan menggenggam.

Beberapa rumah sakit di Indonesia telah memanfaatkan tangan bionik tersebut sebagai alat bantu bagi pasien amputasi. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya.

Ketika pasien penderita amputasi tangan berobat di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo, maka penanganan yang diberikan adalah protesa tangan tersebut. Namun protesa tangan bionik ini harus diimpor terlebih dahulu, sehingga harga protesa tangan bionik ini tidaklah murah.

Fakta bahwa sebagian besar pasien amputasi di RSUD Dr. Soetomo adalah masyarakat menengah kebawah. Ini menjadi masalah penting dalam penanganan kasus amputasi ini.

Menurut Dokter Instalasi Rehabilitasi Medik, I Putu Alit Pawana, dr., SpKFR., bahwa hal itu belum lagi ditambah permasalahan protesa bionik impor yang memerlukan biaya perawatan juga tidak sedikit. Sehingga untuk tetap dapat membantu pasien amputasi, rumah sakit menyediakan alat sederhana berbahan dasar kayu untuk sedikit dapat menggantikan fungsi tangan yang hilang. Tentu saja, alat sederhana tersebut jauh dari kata layak.

Merujuk pada permasalahan itu, lima mahasiswa Teknik Biomedis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga, melakukan upaya dan menawarkan alternatif solusi untuk meningkatkan fasilitas pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo, terutama di bidang protesa tangan.

Tim yang diketuai Rizky Widya Rachmawati itu beranggotakan Rhisma Dwi Laksana, Ewika Nadya Iftitah, Rizkya Nabila Maharani, dan Athfal Sabilal Ahmad. Dibawah bimbingan Fadli Ama, ST., MT., staf pengajar FST UNAIR, tim ini berhasil lolos dan memperoleh dana penelitian dari Kemenristedikti dalam ajang PKM 2018.

Judul penelitian tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknologi (PKMT) ini adalah  ”Eros-Arm (Electromyograph Prosthetic Arm): Tangan Buatan Berbasis Elektromiograf untuk Pasien Amputasi RSUD Dr. Soetomo Surabaya”.

“Sesuai dengan namanya, EROS-Arm atau Electromyograph Prosthetic Arm ini memanfaatkan sinyal electromyograph (EMG) atau sinyal otot dari bagian lengan tangan yang tersisa, yang disadap oleh non-invasive electrode. Kemudian sinyal yang tertangkap akan diolah sehingga mampu menggerakkan motor yang terhubung dengan protesa tangan bionic,” ujar Rizky Widya, ketua tim PKMT ini.

Dikatakan, protesa ini dikembangkan mulai dari aspek anatomi yang akan dibuat menyerupai tangan, aspek fungsional agar dapat menyerupai fungsi tangan, serta aspek ekonomi yang akan diproduksi dengan biaya murah sehingga dapat dijangkau pasien ekonomi bawah.

”Dengan dibuatnya alat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan tanpa adanya beban biaya yang terlalu besar,” tambah Ewika Nadya, anggota tim. (*)

Editor : Bambang Bes

Sumber: Unair News

UNAIR NEWS – Amputation is the activity of performing a surgery on, cutting, and transporting limbs that cover the legs and or arms. Some conditions can put humans at risk of amputation, such as accidents that cause severe injuries and some diseases that can damage body parts.

For most amputees, living with such limitations can cause mental shock due to the inability to carry out normal activities like humans with complete limbs. Therefore, some researchers have developed a prosthesis to replace limbs lost due to amputation.

Many foreign researchers have succeeded in developing a bionic hand prosthesis and are able to work to replace the functions of the human hand. Besides having anatomical structures like normal human hands, the prostheses also have the function of hand physiology in general, such as opening and holding activities.

Some hospitals in Indonesia have used the bionic hand as a tool for amputees. One of them is the Dr. Soetomo Regional General Hospital (RSUD) Surabaya.

When patients with hand amputation seek treatment at the Medical Rehabilitation Installation of Dr. Soetomo Hospital, the treatment given is the hand prosthesis. But this bionic hand prosthesis must be imported first, so the price of this bionic hand prosthesis is not cheap.

The fact that most amputees in Dr. Soetomo Hospital are middle to lower class people. This is an important problem in handling these amputation cases.

According to the Medical Rehabilitation Installation Doctor, I Putu Alit Pawana, dr., SpKFR, this has not yet been added to the issue of imported bionic prostheses which require a huge amount of maintenance costs. Therefore, in order to still be able to help amputation patients, the hospital provides simple wood-based tools to slightly replace the lost hand function. Of course, these simple tools are far from feasible.

Referring to the problem, five Biomedical Engineering students of the Faculty of Science and Technology (FST) Universitas Airlangga made an effort and offered an alternative solution to improve the facilities in Medical Rehabilitation Installation of Dr. Soetomo Hospital, especially in the field of hand prostheses.

The team led by Rizky Widya Rachmawati consists of Rhisma Dwi Laksana, Ewika Nadya Iftitah, Rizkya Nabila Maharani, and Athfal Sabilal Ahmad. Under the guidance of Fadli Ama, ST., MT., FST UNAIR lecturer, this team successfully passed Dikti selection and obtained a research funding from the Ministry of Research, Technology, and Higher education in the 2018 PKM event.

The research title of this Student Creativity Program Technology (PKMT) team is “Eros-Arm (Electromyograph Prosthetic Arm): Electromyograph-Based Artificial Hand for Amputation Patients at Dr. Soetomo Hospital Surabaya.

“As the name implies, EROS-Arm or Electromyograph Prosthetic Arm, this uses electromyograph (EMG) signal or muscle signals from the remaining arm, which are tapped by non-invasive electrode. Then, the captured signal will be processed so that it can move the motor connected to the bionic hand prosthesis,” said Rizky Widya, the PKMT team leader.

It was said that this prosthesis was developed from the anatomical aspects that will be made to resemble a hand, functional aspects in order to resemble the function of a hand, and economic aspects that would be produced at low cost so that it is affordable for patients with low economic status.

“The creation of this tool is expected to improve the quality of services at Dr. Soetomo Hospital Surabaya and also improve the life quality of the community as a whole without too much cost burden,” added Ewika Nadya, a member of the team. (*)

Editor: Bambang Bes

Source: Unair News