UNAIR NEWS – Indonesia merupakan negara dengan kepadatan penduduk cukup signifikan. Dewasa ini masyarakat sering digelitik dengan isu energi yang semakin menipis. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tentang pemakaian energi di Indonesia, pada periode tahun 2010-2015 mengalami kenaikan dari angka 148.485,96 meroket hingga mencapai angka 204.279,97 pada tahun 2015.

Menindaklanjuti usaha pemerintah dalam menggalakkan efisiensi energi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi yang terdiri dari Muhammad Fajar Faliasthiunus Pradipta, Muhamad Rizaldi bin Nuryasin, dan Siti Nurun Nafisah, menggagas sebuah inovasi berupa teknologi pembangkit listrik tenaga tekanan pada speed bump dengan bantuan magnet.

Dibawah bimbingan Dr. Ir. Soegianto Soelistiono, M.Si., staf pengajar FST UNAIR, kreativitas mahasiswa itu dituangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) untuk tahun 2017-2018 dengan judul “NEOSEER (Neodymium Speed Bump Energy Resource)“. Mereka bersyukur bahwa proposal ini lolos seleksi Dikti, sehingga mendapatkan dana penelitian dari Kemenristekdikti dalam program PKM tahun 2017-2018.

Cara kerja NEOSEER ini, seperti dijelaskan oleh Muhammad Fajar FP, ketua tim PKM-KC ini, bahwa cukup efisien untuk diterapkan dengan memanfaatkan frekuensi kendaraan yang melintasi “polisi tidur” atau gundukan “zebra cross”, dan kendaraan (motor) memberikan tekanan sehingga pegas yang berada di dalamnya mampu menggerakkan crank gear dan roda. Antar keduanya saling terhubung, sehingga menggerakkan generator magnet dan menghasilkan energi listrik.

”Kami berusaha memanfaatkan ‘gundukan’ yang umumnya dipakai sebagai perintang jalan agar pengendara tidak ngebut itu, bisa bermanfaat untuk banyak orang. Mengingat saat ini jumlah kendaraan yang semakin meningkat di setiap tahunnya,” kata Muh. Fajar, ketua tim.

Teknologi ini memiliki banyak keunggulan. Selain efisien, biaya operasional yang dikeluarkan juga tidak banyak, karena sumber energi magnet yang berputar terus-menerus, serta magnet neodymium yang digunakan cukup kuat, selain alat ini juga sangat ramah lingkungan.

”Pada saat ini, inovasi ini sangat cocok untuk diterapkan, mengingat upaya pemerintah dalam menindaklanjuti upaya efisiensi energi di Indonesia. Selain itu jika dibandingkan dengan teknologi yang lain, NEOSEER dapat mengeluarkan energi lebih besar dan ramah lingkungan jika dibanding teknologi yang lain,” tambah Muh. Fajar dan kawan-kawan seraya sangat berharap bahwa alat inovasinya ini bisa diterapkan untuk kepentingan di masyarakat. (*)

Editor : Bambang Bes.

Sumber: Unair News

UNAIR NEWS – Indonesia is a country with a significant population density. Today the community is often tickled with the issue of energy that is running low. According to the Central Statistics Agency (BPS) on energy use in Indonesia, in the period 2010-2015 it skyrocketed from 148,485.96 to 204,279.97 in 2015.

Following up on the government’s efforts to promote energy efficiency based on existing legislation, students of the Faculty of Science and Technology, Muhammad Fajar Faliasthiunus Pradipta, Muhamad Rizaldi bin Nuryasin, and Siti Nurun Nafisah, initiated an innovation in the form of speed bump pressure power generator technology with the help of magnets.

Under the guidance of Dr. Ir. Soegianto Soelistiono, M.Sc., FST UNAIR lecturer, these students’ creative idea was outlined in the proposal of the Student Creativity Program in the Copyright field (PKM-KC) in 2017-2018 period under the title “NEOSEER (Neodymium Speed Bump Energy Resource)” They are grateful that this proposal passed the Dikti selection. Hence, they received a research funding from The Ministry of Research, Technology, and Higher Education in the 2017-2018 PKM program.

How this NEOSEER works, explained Muhammad Fajar FP, the head of the PKM-KC team, is efficient enough to be implemented by utilizing the frequency of vehicles that passes a speed bump or “Zebra crossing” speed breaker. The vehicle (motor) gives pressure so that the springs inside are able to move crank gear and wheels. The two are connected to each other, so that they move a magnetic generator and produces electrical energy.

“We try to use ‘bumps’ which are generally used as roadblocks so that drivers don’t speed. It can be useful for many people. Given the current number of vehicles is increasing every year,” said Muh. Fajar, team leader.

This technology has many advantages. Besides being efficient, the operational costs incurred are also not much because the source of magnetic energy is rotating continuously, and neodymium magnets used is quite strong. Besides, this tool is also very environmentally friendly.

“At this time, this innovation is very suitable to be implemented, considering the government’s efforts in following up on energy efficiency efforts in Indonesia. In addition, when compared with other technologies, NEOSEER can release more energy and be environmentally friendly,” added Muh. Fajar. He and his friends hope that this innovation device can be applied for the interests of the community. (*)

Editor: Bambang Bes

Source: Unair News