{:id}Hari Terakhir AEE 2019, Dua Alumni Berbagi Inspirasi{:}{:en}The Last Day of 2019 AEE, Two Alumni Shares Inspiration{:}

Date

{:id}

UNAIR NEWS – Airlangga Education Expo (AEE) 2019 hadirkan 2 alumni dalam Talkshow Alumni Berprestasi Universitas Airlangga (UNAIR). Kedua alumni tersebut sebagai saksi nyata bagaimana proses pembelajaran seorang mahasiswa di UNAIR hingga sekarang sukses di bidangnya masing-masing.

Sosok yang pertama, Prigi Arisandi, alumnus Biologi tahun 1994 yang sukses menjadi seroang pejuang lingkungan yang mendunia. Sosok yang kedua, Drs. Ec. Putut Sri Muljanto, M.M., alumnus Menejemen 1987 yang sekarang menjabat sebagai Direktur Operasi dan Komersial PT Pelindo III. Di awal talkshow, kedua alumni ini dibuat nostalgia melalui cerita masa lalunya saat menjadi mahasiswa.

“Dulu tidak ada Ojek Online jadi harus naik transportasi. Rumah saya Gresik jadi harus pindah-pindah kendaraan biar bisa sampai di UNAIR,” ungkap Prigi.

Berbeda dengan Putut, ia menjelaskan kalau dulu di Menejemen masih 90 orang seangkatan dan yang dapat IPK 3 kurang dari 5 orang. Dilihat dari lama belajar menjadi mahasiswa juga mereka sepakat bahwa waktu yang dibutuhkan mahasiswa sekarang lebih cepat dari pada angkatan di masa lalu. Meskipun begitu proses itulah yang membentuk mereka bisa sampai sekarang.

“Yang paling dapat itu dari S1. Saya dapat bekal banyak dalam hal positif utuk mengarungi dunia kerja”, tutur Putut.

Satu hal yang selalu diingatnya, bahwa ia diajari bagaimana cara mengambil keputusan, selalu berpikir positif, dan bagaimana tetap berperilaku seperti orang yang sama. Selanjutnya, Prigi menuturkan, ia juga pernah dinasehati oleh dosennya semasa di program studi Biologi bahwa kita harus berinteraksi dan bertindak serta harus peka terhadap lingkungan. Pertanyaan selanjutnya diajukan untuk kedua alumni itu tentang perbedaan generasi dulu dan sekarang.

“Dulu pengaruh hanya berasal dari sekitar kampus sedangkan sekarang adanya medsos membuat pengaruh lebih luas lagi sehingga harus pandai memilah,” terang Putut.

Menurut Prigi, sekarang harus lebih bersyukur karena dulu internet harus antri dan ada batasan kuota sehingga sekarang mahasiswa harus bisa lebih baik.

“Jadi Unik dan beda tu penting, karena kamu unik, kamu istimewa,” tutur Prigi.

Penulis: Hilmi Putra

Editor: Nuri Hermawan

Sumber: UNAIR News

{:}{:en}

UNAIR NEWS – Airlangga Education Expo (AEE) 2019 presented 2 alumni at Oustanding Alumni Talkshow of Universitas Airlangga (UNAIR). The two speaker are the real witnesses of how the learning process in UNAIR can be successful in their fields.

The first person, Prigi Arisandi, Biology alumnus batch 1994 who successfully became a global environmental activist. In addition, there was Drs. Ec. Putut Sri Muljanto, M.M., alumnae of Management batch 1987 as Director of Operations and Commercial in PT Pelindo III. At the beginning, these two alumni talked about their past stories when they were students.

“We don’t have Gojek back then, so you had to take public transportation. I live in Gresik, thus I have to take several public transportation to get to UNAIR.” said Prigi.

In contrast to Putut, he explained there were only 90 students and those who got GPA 3 were less than 5 people back then. “I got a lot of insight as provision for professional world,” said Putut.

The things that he always remember are making decisions, thinking positively, and staying humble. Furthermore, Prigi said that he had also been advised by his lecturer during his time in university that we must interact and care about our environment. There was question for the two alumni regarding to the differences between the past and present generations.

“In the past, we can only interact with people around the campus while now social media help us to approach wider community, thus we have to be wise in using it,” Putut explained.

According to Prigi, we have to be grateful because we can access internet easily.

“Be unique and different are important, because you are unique and special,” said Prigi.

Author: Hilmi Putra

Editor: Nuri Hermawan

Source: UNAIR News

{:}

More
articles

id_IDIndonesian