Nigella sativa atau dikenal dengan Jintan Hitam merupakan Pengobatan Tradisional dari daerah Timur Tenga, Asia, dan Eropa Selatan yang digunakan untuk pengobatan asma bronkhiale, anti-inflamasi, analgetik, antivirus, antikanker, antihiperlipidemia dan efek antibakteri. Bahan bioaktif Jintan Hitam antara lain dithymoquinone,thymoquinone dan thymol (30-48 %), p-cymene (7-15 %), carvacrol (1-4 %), 4-terpineol (2-7 %), t-anethole (1-4 %), sesquiterpene longifolene (1-8 %), safranal, α-thujene, thymol, α-pinene dan α-terpinene.Stres Oksidatif merupakan dasar patofisiologi berbagai macam penyakit seperti Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Paru Obstruktif Menahun, Penyakit Neurodegeneratif, Kanker dan Penyakjit Ginjal Khronik.
Nigella sativa berisi kadar thymoquinone yang tinggi yang beraksi sebegai pembersih radikal bebas. Dari penelitian Nigella sative dapat meningkatkan produksi dan aktifitas Superoxide Dismutase (SOD), Catalase (CAT), Gluthathone Peroxidase (Gpx) dan Glutahione S Transferasi (GSH-ST). Tetapi dari berbagai penelitian terdapat hasil yang kontroversi. Pada penelitian Meta-Analisis ini meliputi 5 penelitian acak terkontrol pada manusia sebanyak 293 subyek yang memenuhi kriteria inklusi (Skore Jadad > 3).
Pengobatan dengan Nigella sativa memperbaiki kadar Superoxide Dismutase (SOD) dari 48,18 menjadi 66,08 yang secara statistik bermakna, SOD merubah anion superoksid radikal bebas menjadi hidrogen peroksida dan oksigen, sehingga menurunkan stres oksidatif. Tetapi pengobatan dengan Nigella sativa tidak berpengaruh secara bermakna pada kadar Malondialdehyde (MDA) dari -5.32 menjadi 0.128 dan Total Antioxidant Capacity (TAC) dari 0,219 menjadi 0.573.
Penulis: M Ardiana, B.S. Pikir, A. Santoso, Hermawan H.O, dan M.J.Al-Farabi
Sumber terkait tulisan di atas:
M Ardiana, B.S.Pikir, A.Santoso, H.O. Hermawan, and M.J. Al-Farabi. Effect of Nigella sativa Supplementation on Oxidative Stress and Antioxidant Parameters : A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Sci World J. 2020; Article ID : 2390706. DOI : https://doi.org/10.1155/2020/2390706
Source: UNAIR News