Salah satu hal yang paling menarik dari fiksi ilmiah adalah teknologinya. Di film Jurassic World, dinosaurus spesies baru Indominus rex diciptakan di dalam laboratorium. Tokoh pahlawan super Iron Man memiliki kecerdasan buatan amat canggih bernama J.A.R.V.I.S. yang bisa menjalankan bisnis Stark Industries, mengontrol keamanan Stark Mansion dan Stark Tower, serta mengontrol semua “pakaian” Iron Man. Film Back to the Future berpusat pada teknologi fiksi ilmiah lain yang sangat sering muncul di budaya populer, teknologi penjelajah waktu.
Saking canggihnya, teknologi di fiksi ilmiah tak jarang menjadi inspirasi bagi para ilmuwan untuk membuatnya menjadi nyata. Berikut beberapa teknologi fiksi ilmiah yang kini benar-benar ada:

Nautilus
Nautilus merupakan kapal selam dari Twenty Thousand Leagues Under the Sea, karya sastra klasik yang ditulis oleh Jules Verne. Nautilus, dikemudikan Kapten Nemo, berlayar sejauh 20.000 liga (60.000 mil) di bawah laut.
Kapal ini membuat pembaca terkagum-kagum, termasuk Simon Lake, penemu berkebangsaan Amerika yang membuat perjalanan bawah laut bukan lagi khayalan. Pada tahun 1898, Simon menyelesaikan Argonaut, kapal selam laut lepas pertama di dunia. Pencapaian ini bahkan diapresiasi oleh Jules Verne yang menulis ucapan selamat untuk Simon.

Smart Glasses
Berlatar tahun 2015, film rilisan 1989 berjudul Back to the Future II menampilkan Marty McFly memakai kacamata hitam besar yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dan menonton TV. Teknologi ini ternyata menjadi nyata 2 tahun lebih awal daripada prediksinya.
Pada tahun 2013, Google mengeluarkan produk baru, yaitu Google Glass. Kacamata pintar ini berfungsi seperti ponsel, bisa digunakan untuk menelepon, menampilkan cuaca, melihat foto, mengambil gambar dan video, dan masih banyak lagi.

Lightsaber
Siapa yang tidak tahu senjata khas Jedi di saga film Star Wars? Pedang laser ini sungguh ada di dunia nyata. Mahasiswa University of Southern California bernama Allen Pan telah bereksperimen ratusan kali sebelum akhirnya berhasil membuat Lightsaber. Api biru lurus seperti Lightsaber muncul dengan pengapian nikrom dan metanol, aseton, serta butana sebagai bahan bakar. Pedang ini bisa membakar apapun yang disentuhnya.

Babel Fish
Babel Fish adalah ikan kecil berwarna kuning cerah yang diletakkan di dalam telinga agar orang dapat mendengar bahasa apapun dalam bahasa ibu mereka. Ikan dari serial TV Hitchhikers’ Guide to the Galaxy tahun 1981 ini menerjemahkan semua bahasa yang didengar dan menyampaikannya langsung ke otak pengguna.
Nama Babel Fish kemudian digunakan oleh Yahoo! untuk aplikasi penerjemah multibahasa berbasis website yang diluncurkan tahun 1997. Seiring berkembangnya teknologi, Babel Fish milik Yahoo! makin ditinggalkan. Kini, yang teknologi yang makin mendekati Babel Fish asli adalah Waverly Pilot, earbud nirkabel yang tersambung dengan ponsel dan dapat menerjemahkan beberapa bahasa secara real time.

Big Brother
Big Brother adalah tokoh dalam novel 1984 karya George Orwell. Ia adalah pemimpin Oceania, negara totaliter yang penuh pengawasan, misinformasi, dan propaganda. Layar TV digunakan untuk mengamati setiap gerak gerik seseorang sehingga pemerintah memiliki kontrol penuh dan privasi menghilang.
Pada 1942, berselang tiga tahun sejak novel Orwell diterbitkan, CCTV pertama kali digunakan untuk mengawasi peluncuran roket V2 di Jerman. Kini, teknologi pengintai sudah berkembang pesat. Banyak kamera pengintai berukuran kecil, bahkan didesain seperti sekrup. Tak hanya itu, sistem pengenal wajah juga dipasang untuk mengidentifikasi wajah. Saking canggihnya teknologi pengintai, Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat malah melakukan pengintaian global yang mengawasi manusia di seluruh dunia. Untungnya, pengintaian global ini berhasil diungkap oleh Edward Snowden tahun 2013.
Masih banyak teknologi fiksi ilmiah yang berstatus fiksi. Kamu ingin teknologi apa yang menjadi nyata?
Penulis: Dida S. N. Hilman