Surabaya – Sabtu (28/9/2019), 41 dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST UNAIR) yang status kepegawaiannya masih non-PNS mengikuti workshop T3 (Tips, Trik, Try Out) CPNS 2019. Pelatihan persiapan menghadapi tes CPNS 2019 ini diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Airlangga di Ruang 322 FST UNAIR.
Acara dibuka oleh Dr. Miswanto, M.Si selaku tuan rumah. Dalam sambutannya, Wakil Dekan II FST UNAIR tersebut menyampaikan harapannya agar workshop ini bisa bermanfaat. Tak hanya itu, Dr. Miswanto turut berpesan kepada para dosen dan tendik FST UNAIR yang hadir agar memilih formasi yang tersedia di UNAIR ketika mendaftar tes CPNS nanti.
Workshop ini terbagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama tentang perubahan sistem tes dari berbasis kertas menjadi berbasis komputer diisi oleh Direktur Sistem Informasi UNAIR Badrus Zaman, S.Kom, M.Cs. Pada sesi ini, pakar IT UNAIR tersebut menjelaskan bagaimana sistem Computer Assisted Test yang digunakan pada tes CPNS sejak 2013.
Selanjutnya, ASN Pemprov Jatim bagian SDM RS Haji Surabaya Akhmad Muzzamil, S.T., M.Eng. Biomed menyampaikan tips dan trik menghadapi tes CPNS. Di antaranya adalah mengenal dan memahami potensi diri, mempelajari sejarah, memetakan formasi dan menentukan pilihan dengan baik, aktif di forum online, dan latihan soal menggunakan estimasi waktu.
Menurut ASN yang juga merupakan dosen Fisika FST UNAIR tersebut, pintar saja tidak cukup untuk bisa lulus tes CPNS. “Banyak orang pintar yang tidak lulus. Orang teknik itu jago hitung-hitungannya, tapi tetap tidak lulus karena tidak memenuhi passing grade TKP,” jelas Muzzamil.
Seleksi Kompetensi Dasar CPNS terdiri dari tiga bagian tes, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Peserta yang lulus SKD lalu akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Mulai tahun lalu, passing grade TKP untuk formasi umum dinaikkan menjadi 143. Banyak peserta tes yang gagal mencapai skor tersebut, sehingga Badan Kepegawaian Negara mengeluarkan peraturan bahwa jika kuota SKB tidak terpenuhi, peserta SKB akan dipilih berdasarkan perangkingan skor total SKD.
Sehingga, Muzzamil mengingatkan peserta agar jangan idealis untuk mengisi semua soal yang ada mengingat peserta hanya diberi waktu 90 menit untuk mengerjakan 100 soal. “Yang paling penting itu lulus passing grade,” tandas Muzzamil.
ASN Pemprov Jatim ini mengimbau peserta untuk hati-hati dalam mengisi TKP karena banyak jawaban yang menjebak, sehingga peserta bisa saja merasa semua jawabannya benar. Untuk TWK, Muzzamil menyarankan peserta banyak membaca dan menghafal sejarah. Muzzamil juga membahas beberapa soal matematika dari TIU SKD CPNS tahun lalu agar peserta tahu trik menyelesaikan soal matematika dalam 10 detik.
Acara ini diakhiri dengan try out. Setelah peserta mendapat software CAT dari panitia, simulasi SKD CPNS dimulai. Skor tertinggi diraih oleh Andif dengan perolehan skor TWK 165, TIU 105, TKP 161, dan total skor 431.
Penulis: Dida S. N. Hilman