UNAIR NEWS – Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat yang sering juga disebut dengan istilah timah hitam. Timbal merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup karena bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan mutasi, terurai dalam jangka waktu yang lama dan toksisistasnya cenderung tidak berubah. Untuk mengatasi hal itu, mahasiswa prodi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga berhasil melakukan penelitian mengenai kulit buah cokelat sebagai adsorben yang mampu menyerap kandungan logam Pb (II) dalam air. Penelitian itu merupakan salah satu proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil mewakili UNAIR sebagai PKM yang didanai Kemristek Dikti.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan air sampel yang diambil dari sumur warga desa banjardowo, Jombang. Lokasi penelitian terletak di dekat tempat pembuangan akhir (TPA) banjardowo yang berpotensi menyebabkan pencemaran limbah logam berat salah satunya logam timbal (Pb). Penelitian ini dilakukan oleh Mega soekarno S, Rifqi Wisnu P, dan Niswatun Indana Jariyah dengan bimbingan dari Dr. Eko Prasetyo K, S.T., DEA.
Mengenai hal itu, Mega sapaan akrab ketua tim mengatakan bahwa sehari-hari warga sekitar TPA Banjardowo Jombang, memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan pokok seperi makan, minum, dan mencuci. Air sumur berpotensi besar terkena rembesan air dari TPA sehingga perlu di teliti kandungan logam berat yang ada di dalam air sumur tersebut.
“Lokasi rumah warga dengan TPA sangat dekat dan warga lebih memilih air sumur dari pada akses air PDAM, kalau airnya mengandung logam berat timbal maka dapat membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang,” ujarnya.
Menambahkan pernyataan Mega, salah satu anggota tim Rifqi mengatakan bahwa kulit buah cokelat berdasarkan pelitian sebelumnya memiliki kandungan protein, selulosa, pektin dan lignin sehingga berpotensi mengikat logam berat seperti logam timbal (Pb) dari larutan. Industri pengolahan biji cokelat, lanjutnya, menghasilkan limbah kulit buah cokelat mencapai 75% dari total produksi buah cokelat sehingga potensi timbulan sampah kulit buah cokelat yang tidak termanfaatkan dan terbuang begitu saja akan tinggi.
“Harapannya bisa menemukan solusi yang murah dan efisien untuk mengurangi kadar logam berat di sumur warga,” tandas Rifqi.
Dari penelitian yang dilakukan oleh tiga mahasiswa Teknik lingkungan FST UNAIR itu, lanjutnya, diharapkan dapat menemukan solusi baru memanfaatkan kulit buah cokelat sebagai adsorben logam berat Pb(II) sehingga kulit buah cokelat dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk memberikan solusi bahan alternatif pengolahan air tanah yang tercemar logam berat timbal (Pb) dari pada tidak termanfaatkan.
Penulis: TIM PKM Adsorben Kulik Kakao
Editor: Nuri Hermawan
Sumber: UNAIR News
{:}{:en}UNAIR NEWS – Lead (Pb) is one type of metal which is dangerous for living things because it is carcinogenic. It can cause mutations, and it decomposes for an extended period with stable toxicity. To overcome this problem, students of the Environmental Engineering Department, Faculty of Science and Technology, Universitas Airlangga succeeded in researching cocoa pods as adsorbent of Pb (II) in water. The research was one of the projects of Student Creativity Program (PKM) funded by the Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Kemristek Dikti).
The study was conducted using a sample taken from the wells of Banjardowo village, Jombang. The research location is located near the Banjardowo trash disposal site (TPA), which has the potential to be polluted by heavy metal waste, such as lead (Pb). This research was conducted by Mega Soekarno S, Rifqi Wisnu P, and Niswatun Indana Jariyah with supervision by Dr. Eko Prasetyo K, ST, DEA.
Mega, the team leader, said that everyday people around TPA Banjardowo Jombang use water for basic needs such as eating, drinking, and washing. Well water has the potential to be exposed to seepage of the trash disposal site, so it is necessary to examine the heavy metal content in the well water.
“The residents’ houses with TPA is very close, and residents prefer using well water to PDAM water, if the water contains heavy metal lead, it can be dangerous after long term consumption,” she said.
The other team members, Rifqi, said that the cocoa fruit pod based on prior research contains protein, cellulose, pectin, and lignin, so it could potentially bind heavy metals such as lead metal (Pb) from solution. The cocoa processing industry, he continued, produces cocoa fruit pod waste reaching 75% of the total production of chocolate it will pose a risk of waste if it is not utilized.
“Hopefully we can find a cheap and efficient solution to reduce the levels of heavy metals in the wells of residents,” said Rifqi.
From the research carried out by three Environmental Engineering students of FST UNAIR, he continued, he hoped they could find a new solution to cocoa pod waste as an adsorbent for heavy metals Pb (II) to provide alternative solutions to lead (Pb) groundwater contamination.
Author: PKM Cocoa Adsorbent Team
Editor: Nuri Hermawan
Source: UNAIR News
{:}